Mirza Adrian NP
Pembaca dan Penulis Amatir
Ketika kita
membaca sejarah, kita dapat melihat kembali banyak peristiwa yang telah terjadi
namun tidak akan lengkap, tidak akan penuh dan menyeluruh. Selalu ada bagian
dalam sejarah yang tidak akan terbaca. Dari pembacaan tentang pergolakan
revolusi Indonesia, contohnya, kita bisa menelusuri perkembangan perjuangan –
kalah menang peperangan, perundingan, atau pidato-pidato tokoh. Tetapi pengalaman
seorang spesifik individu – penderitaan, euphoria, atau ketakutan individu –
tidak akan pernah tertulis di dalam buku sejarah. Hal ini disebabkan karena
sejarah, pada dasarnya, adalah kumpulan dari beragam biografi yang telah
melalui sebuah proses depersonalisasi. Sejarah adalah rangkaian peristiwa yang
berpengaruh dalam perkembangan dunia dan manusia secara menyeluruh, bukan
proses yang dilalui oleh individu di dalam prosesnya untuk ‘menjadi’. Cerita
individu inilah yang tidak pernah tercantum di dalam sejarah – cerita mereka
telah hilang ditelan oleh sejarah.